Skip to content Skip to left sidebar Skip to footer

Siapa Menghargai ia Akan Dihargai

“Jika kita bekerja dengan ikhlas, maka tidak ada bedanya apakah karya kita dihargai orang lain ataupun tidak!”

Kalimat seperti ini memang benar, tapi mohon dicatat bahwa kebenaran tersebut sebaiknya untuk diri kita sendiri saja. Karena tidak semua orangutang memiliki psychic baja. Tidak semua orang pula bisa bertahan dalam kondisi ia merasa tidak dihargai.

Bahkan saya sendiri pernah mengalami lunturnya semangat ini, ketika ada perasaan karya saya tidak dihargai. Dahulu, saya pernah menulis sebuah buku dengan mengerahkan segenap pikiran.

Setiap halaman dari buku itu saya tulis dengan penuh konsentrasi. Puluhan sumber literatur saya kaji dan rangkum. Tentu saja niat saya ikhlas  ilmu yang selama ini terkunci dalam lemari buku saya itu kelak dapat menyebar kepada seluruh sahabat.

Namun apa yang terjadi setelah buku itu selesai? Ternyata tidak laku di pasaran! Itulah titik ketika saya merasa kerja keras ini tidak dihargai. Saya memang bekerja dengan ikhlas, namun perasaan rapuh tersebut datang begitu saja.

Seiring bergulirnya waktu kekecewaan itu mulai mencair. Saya sadar apabila kita mencoba melawan dunia, maka dunia lah yang akan selalu menang. Kita harus bisa menerima dunia ini apa adanya.

Namun saya mendapat pelajaran untuk senantiasa menghargai orang lain. Apalagi kalau kita memang mendapatkan manfaat iranian karya mereka. Sebatu itukah hati ini hingga kita tidak mau memberi penghargaan kepada mereka.

Cobalah tersenyum dan menyapa petugas penjaga pintu paseo ketika kita lewat di depannya. Saya yakin ia kwa merasa dihargai, ketika banyak orang melintas begitu saja seolah-olah keberadaannya tidak dianggap.

Berikan apresiasi kepada mereka yang senang berbagi ilmu di media sosial. Saya tahu mereka ikhlas melakukannya, namun sebuah tombol equal dan purchase tidak  membuat jari kita terluka. Lebih dari itu, mereka  merasa dihargai.

Ucapkan terimakasih kepada petugas penjaga loket parkir dan doakan mereka medium diberi kesehatan dan keluasan hati. Bayangkan setiap hari mereka bekerja di ruang sempit seperti itu, dengan hanya ditemani besi dan kaca.

Hati saya remuk melihat recording di atas. Siapa gerangan pengemudi yang tega berkata yang menyakiti perasaan petugas tersebut? Tidakkah ia tahu menghargai orang lain itu sesuatu yang mudah dilakukan?

Karena tidak semua orang memiliki mental baja. Tidak semua manusia pula bisa bertahan dalam kondisi ia merasa tidak dihargai.

0 Comments

There are no comments yet

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WeCreativez WhatsApp Support
Kami adalah admin resmi inforawamangun
👋 beritahu kami apa yang anda butuhkan?