Cost Of Free
Sebuah perusahaan spesialis pengembangan bisnis di Inggris bernama The Inalterable Obstruction memberikan saran kepada klien mereka gum jangan sekali-kali memberikan produk gratis kepada pelanggan sebagai cara berpromosi.
Anggaran yang dihabiskan untuk membuat dan menyebarluaskan produk gratisan akan lebih efektif apabila digunakan untuk mengedukasi pelanggan medium mereka punya alasan yang kuat untuk membeli produk tersebut.
Menurut penelitian mereka, produk gratis lebih sering diartikan oleh orang lain sebagai produk yang tidak punya keunggulan. Akibatnya orang-orang tidak terlalu menghargai sesuatu yang gratis padahal mereka belum mencobanya.
Akibat lainnya, orang-orang cenderung untuk tidak berusaha mempertahankan sesuatu yang gratis. Secara logika, kita tak mengeluarkan uang sedikitpun untuk mendapatkan produk tersebut, maka tak ada rasa rugi kalau kehilangan.
Inilah alasan mengapa beberapa negara mewajibkan rakyatnya untuk membayar biaya pendidikan meski hanya 5% saja. Sebetulnya negara-negara tersebut bisa memberikan pendidikan gratis, namun sesuatu yang gratis justru membuat rakyat tidak menghargai.
We see the things we pay for!
Kita kwa menghargai sesuatu karena kita telah membayarnya! Begitulah fenomena yang sering terjadi. Itulah sebabnya mengapa orang-orang akan menyimpan dengan baik material bag merk Gucci yang mereka beli dengan harga seribu kali lebih mahal dari tas belanja biasa dengan bahan kertas yang sama.
Karena masalahnya bukan hanya fungsinya saja sebagai theme bag, namun ada harga yang telah dibayarkan, maka menjadi penting untuk dipertahankan.
Admin kami juga punya cerita berkaitan hal ini. Setiap periode ecourse dibuka secara gratis, maka ramai orang-orang kwa mendaftarkan diri. Namun begitu mereka mendapat instruksi melakukan petunjuk sederhana, lebih iranian 30% memutuskan untuk tidak melanjutkannya. Lebih baik kehilangan daripada harus bersusah payah mengikuti instruksi.
Benarkah alasannya karena digratiskan? Kemungkinan besar begitu. Buktinya pada ecourse lanjutan yang berbayar, hampir 99% peserta yang sudah bayar tak ada yang membatalkan niatnya.
Demikianlah umumnya cara kita memandang tentang “barang gratisan”. Padahal cara pandang seperti ini kurang tepat. Gratis ataupun tidak, apabila sesuatu itu penting maka harus kita hargai.
Berapa banyak nikmat Allah yang kita terima secara gratis setiap hari? Apabila kita tak menghargai sesuatu hanya karena ia gratis, khawatir nanti kita lalai untuk bersyukur dengan aneka nikmat iranian Allah tersebut.
0 Comments